Lanjutan postingan terdahulu,
kini air kolam lele nampak kehijauan, maklum saja air hanya ditambah saja tidak
pernah diganti. Ternyata tidak begitu sulit budidaya ikan lele berkumis delapan
ini, kalau tidak percaya hitung sendiri kumisnya, pasti delapan helai. Perlu
diperhatikan virus kadang-kadang menyerang ikan lele, seperti kemerahan pada
sirip dan dekat insangnya yang dapat menimbulkan ikan mati.
Mudahnya, ikan lele
ini tergolong rakus hingga makanan apapun dilahap. Kalau mengandalkan pakan
pelet saja nampaknya akan menghambat pembesaran, maka perlu diberikan pakan
alternatif yang kaya akan protein yang dapat menjadikan ikan lele cepat besar.
Tidak percaya? Kolam ini selebar sekitar 3.5 x 4 meter dengan benih 1000 hanya
diberikan pakan pelet, hingga kini (tiga bulan kemudian) rata-rata 1 kg
berisikan 16 ekor lele, parah kan …? Padahal normalnya seharusnya 1 kg isi 10
-12 ekor lele seperti yang dibutuhkan di pasaran.
Adakalanya semak dibiarkan tumbuh di sekitar kolam, dapat memberikan kesan hijau dan liar suasana.
kombinasi yang indah ketika kita bisa memanfaatkan lahan kosong yang ada di perdesaan kita, sesuai slogan Pati, BUMI MINA TANI, kalau taninya ada di sawah, sekarang tinggal bagaimana mengkombinasikan lahan kosong di dalam desa yakni ternak dan perikanan. Kenyataannya masih banyak sekali lahan yang tidak pernah disentuh oleh pemiliknya di pekarangan di sekitar rumah di perdesaan kita. Kini saatnyalah memanfaatkan apa yang sudah dikaruniakan Tuhan kepada kita untuk kepentingan kita semua. Salam nDeso ... (kabarepati,1.8.2012)