Pasti orang akan mengira sebuah gunung beserta alam keindahannya kalau baru sekali mendengarnya. Orang Pati biasa menyebut Gunung Rowo bukan karena gunungnya tetapi sebuah waduk dengan air melimpah di kala musim hujan, sebaliknya debit air hanya tinggal sedikit dan kelihatan dasar waduknya pada saat musim kemarau. Dari kota Pati menuju waduk Gunung Rowo ditempuh sekitar 12 km, tahu sendiri kan 12 km itu butuh berapa menit dengan motor atau mobil, dari Pati mulai dari stadion Joyokusumo ke arah kecamatan Tlogowungu, hingga pertigaan Tlogowungu belok kiri dan lurus ... sampai deh. Eh ... jangan lupa bayar peron karcis pintu masuk per motor Rp.2000,- murah bukan.
hutan jati mengiringi perjalanan menuju Gunung Rowo
Rute yang terus menanjak akan memacu adrenalin saat nggowes bersepeda.
penunjuk jalan setelah pintu masuk
Setelah pintu masuk beberapa meter akan menjumpai petunjuk arah ke Gunung Rowo. Beberapa meter pula sebelum pintu masuk ada petunjuk arah jalan ke Jollong area perkebunan kopi.
arah lensa berlawanan dengan sinar pagi matahari
keliling waduk bisa dengan sepeda motor
Mengelilingi waduk bisa dengan sepeda motor, mobil sebagian sisi saja, namun dengan Nggowes sepeda onthel nampaknya akan lebih sehat ...berani nyoba?
tidak cuma keindahan, tetapi memberi penghidupan
Beberapa mencari ikan dengan menjaring, memancing, dari mata pencaharian hingga sekedar hobi.
gubuk ramah lingkungan
Bukan rekreasi namanya kalau tiada tempat istirahat, gubuk ramah lingkungan tempat santai, disediakan di dekat warung-warung sekitar, ada ikan bakar, dll.
tempat pemantau ketinggian air, kalau tidak salah
Memberikan kesejukan hati tiada tara, kuasa alam tiada yang menandingi ... menunggu investor guna menaikkan minat pengunjung masyarakat luas Pati khususnya agar bisa lebih mengenal dan mencintainya. (kabarepati,15.4.2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar